Minggu, 26 Januari 2020

PENDUDUKAN JEPANG TERHADAP INDONESIA

1) Latar Belakang Masuknya Jepang

Tanggal 8 Desember 1941 : Jepang menyerbu Asia Tenggara dan membom Pearl Harbor, yaitu pangkalan terbesar Angkatan Laut Amerika di Pasifik. lalu Gubernur Jendral Hindia Belanda Tjarda van Starkenborgh Stachhouwer menyatakan perang terhadap Jepang.

Tanggal 11 Januari 1942 : Tentara Jepang mendarat di Tarakan, Kalimantan Timur, dan esok harinya (12 Januari 1942) Komandan Belanda di pulau itu menyerah.
Tanggal 24 Januari 1942 : Balikpapan yang merupakan sumber minyak ke-2 jatuh ke tangan tentara Jepang
Tanggal 29 Januari 1942 : Pontianak berhasil diduduki oleh Jepang

Tanggal 3 Februari 1942 : Samarinda diduduki Jepang
Tanggal 5 Februari 1942 : Sesampainya di Kotabangun, tentara Jepang melanjutkan penyerbuannya ke lapangan terbang Samarinda II yang waktu itu masih dikuasai oleh tentara Hindia Belanda (KNIL).
Tanggal 10 Februari 1942 : Dengan berhasil direbutnya lapangan terbang itu, maka dengan mudah pula Banjarmasin diduduki oleh tentara Jepang.
Tanggal 14 Februari 1942 : Diturunkan pasukan paying di Palembang. Dua hari kemudian (16 Februari 1942) Palembang dan sekitarnya berhasil diduduki.

Tanggal 1 Maret 1942 : Tentara ke-16 Jepang berhasil mendarat di 3 tempat sekaligus yaitu di Teluk Banten, di Eretan Wetan (Jawa Barat), dan di Kragan (Jawa Tengah).
Tanggal 1 Maret 1942 : Jepang telah mendaratkan satu detasemen yang dipimpin oleh Kolonel Toshinori Shoji dengan kekuatan 5000 orang di Eretan, sebelah Barat Cirebon. Pada hari yang sama, Kolonel Shoji telah berhasil menduduki Subang. Momentum itu mereka manfaatkan dengan terus menerobos ke lapangan terbang Kalijati, 40 Km dari Bandung. Setelah pertempuran singkat, pasukan-pasukan Jepang merebut lapangan terbang tersebut.
Tanggal 2 Maret 1942 : Tentara Hindia Belanda berusaha merebut Subang kembali, tetapi ternyata mereka tidak berhasil. Serangan balasan kedua atas Subang dicoba pada tanggal 3 Maret 1942 dan sekali lagi, tentara Hindia Belanda berhasil dipukul mundur.
Tanggal 4 Maret 1942 : Untuk terakhir kalinya tentara Hindia Belanda mengadakan serangan dalam usaha merebut Kalijati dan mengalami kegagalan.
Tanggal 5 Maret 1942 : Ibu kota Batavia (Jakarta) diumumkan sebagai ‘Kota Terbuka’ yang berarti bahwa kota itu tidak akan dipertahankan oleh pihak Belanda. Segera setelah jatuhnya kota Batavia ke tangan mereka, tentara ekspedisi Jepang langsung bergerak ke selatan dan berhasil menduduki Buitenzorg (Bogor). Pada tanggal yang sama, tentara Jepang bergerak dari Kalijati untuk menyerbu Bandung dari arah utara. Mula-mula digempurnya pertahanan di Ciater, sehingga tentara Hindia Belanda mundur ke Lembang dan menjadikan kota tersebut sebagai pertahanan terakhir. Tetapi tempat ini pun tidak berhasil dipertahankan sehingga pada tanggal 7 Maret 1942 dikuasai oleh tentara Jepang.
Tanggal 7 Maret 1942 :  Pasukan-pasukan Belanda di sekitar Bandung meminta penyerahan lokal dari pihak Belanda ini kepada Jenderal Imamura tetapi tuntutannya adalah penyerahan total daripada semua pasukan Serikat di Jawa (dan bagian Indonesia lainnya).
Tanggal 8 Maret 1942 :  Berakhirlah pemrintahan Hindia Belanda di Indonesia dan dengan resmi mulailah kekuatan pendudukan Jepang di Indonesia.
2) Periode Penjajahan Jepang 

           > Maret 1942 – 1945
3) Kebijakan - Kebijakan Jepang di Indonesia
  1. Melarang semua rapat dan kegiatan politik.
  2. Politik Dumping
  3. Propaganda
  4. Romusha
  5. membentuk badan-badan kerjasama
Jepang melakukan propaganda untuk menarik simpati bangsa Indonesia dengan cara:
1)Menganggap Jepang sebagai saudara tua bangsa Asia (Hakko Ichiu)
2)Melancarkan semboyan 3A (Jepang pemimpin, Jepang cahaya dan Jepang pelindung Asia)
3)Melancarkan simpati lewat pendidikan berbentuk beasiswa pelajar.
4)Menarik simpati umat Islam untuk pergi Haji
5)Menarik simpati organisasi Islam MIAI.
6)Melancarkan politik dumping
7)Tokoh nasional diajak bergabung dengan Jepang misalnya : Ir. Soekarno, Drs. M. Hatta serta Sutan Syahrir, dengan cara membebaskan tokoh tersebut dari penahanan Belanda.

Jepang membentuk badan-badan kerjasama seperti berikut:
a. PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat)
PUTERA dibentuk dengan tujuan untuk membujuk kaum Nasionalis sekuler dan intelektual agar menyerahkan tenaga dan pikirannya untuk mendukung Jepang.
b. JAWA HOKOKAI (Himpunan kebaktian Jawa)
Jawa Hokokai merupakan organisasi sentral yang anggotanya ada macam-macam profesi (dokter, pendidik, kebaktian wanita pusat dan perusahaan).

Kebijkan Jepang terkait dengan sistem pengaturan ekonomi pemerintah Jepang adalah sebagai berikut:  
a.Kegiatan ekonomi bertujuan untuk kepentingan perang sehingga seluruh potensi sumber daya alam dan bahan mentah dipakai demi industri yang mendukung mesin perang.
b.Jepang mmeberikan sanksi pelanggaran yang sangat berat serta pengawasan yang diterapkan pada penggunaan dan peredaran sisa-sisa persediaan barang.
c.Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki(memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan menunjang kegiatanperang). Konsekuensinya tugasrakyat beserta semua kekayaan dikorbankan untuk kepentingan perang.

Jepang menerapkan kebijakan ROMUSHA, yaitu kerja paksa (tanpa dibayar) dengan tujuan untuk membangun sarana dan prasarana untuk kepentingan rakyat Jepang.

Jepang menerapkan kebijakan Politik Dumping, yaitu politik atau kebijakan yang dilakukan dengan jalan menjual produk di luar negeri lebih murah dari pada dalam negeri. Tujuan Kebijakan dumping ini untuk menguasai pasar di luar negeri dan untuk menghasilkan produk lama yang mungkin kurang maju.
Adapun syarat –syarat dari kebijakan Politik dumping:
1) Permintaan terhadap barang hasil produksi dalam negeri kurang elastis dibandingkan dengan luar negeri yang keadaan pasarnya persaingan ini sempurna atau kekuatan monopoli dalam negeri lebih besar dibandingkan dengan luar negeri.
2) Konsumen di dalam negeri tidak akan mungkin membeli barang hasil produksi dalam negeri di luar negeri.
3) Kebijakan-kebijakan perdagangan internasional (proteksi, politik dagang bebas, dan politik dumping) melalui tarif, kuota, premi dan subsidi. Kebijakan perdagangan internasional mencakup  kegiatan, yaitu kegiatan ekspor dan impor barang/jasa, dengan kebijakan ekspor pemerintah berusaha untuk mendorong ekspor yang melalui kebijakan impor, pemerintah berusaha untuk mengendalikan/mengatur impor.


4) Dampak Pendudukan Jepang


*Bidang Politik
Para pemimpin dikibarkan dalam beragam organisasi. Mereka pun memanfaatkan kesempatan itu untuk mempersiapkan kemerdekaan.
*Bidang Ekonomi
Sumber daya dan hasil-hasil pertanian dibawa untuk kepentingan perang Jepang. Rakyat makan ubi dan bonggol pisang.
*Bidang Sosial
Tenaga kerja produktif yang ada di desa dipekerjakan pada beragam proyek. Desa pun mengalami krisis karena tidak terurus.
*Bidang Budaya
Bahasa Indonesia berkembang luas, hal ini merupakan dampak dari kebijakan Jepang yang melarang Kebudayaan Barat (Belanada).
5) Tokoh-Tokoh Jepang
  1.     Kawashima Azumi.
  2.     Kimiko Ikegami.
  3.     Hajime Iwatani.
  4.     Saburo Ishikura.
  5.     Kaga Takeshi.
  6.     Bunko Kanazawa.
  7.     Takeshi Kaneshiro.
  8.     Kitano (Beat)  Takeshi
      > Ada juga tokoh jepang yang berpengaruh di Indonesia, salah satunya yaitu Laksamana Muda Maeda, ia memperbolehkan Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta untuk merumuskan teks proklamasi di rumahnya.
    
      6) Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Jepang

      1. Perlawanan di Aceh
          Masyarakat Aceh mengalami penderitaan yang disebabkan oleh jepang untuk melaksanakan Romusha. Pada tanggal 10 November 1942 terjadi penyerangan oleh Tengku Abdul Jalil yang merupakan seorang guru mengaji di Cot Plieng. Jepang menaklukan wilayah Cot Plieng sebanyak dua kali, namun keduanya digagalkan oleh rakyat aceh dengan serangannya, dan berhasil membawa jepang ke daerah Lhokseumawe. Tetapi pada serangan ketiga, Jepang berhasil merebut Cot Plieng dan Tengku Abdul Jalil pun gugur di tempat saat sedang melakukan ibadah.

     2. Perlawanan di Tasikmalaya (Singaparna)
     Masyarakat Tasikmalaya merasa dipermalukan dan dilecehkan karena dipaksa untuk mengikuti upacara Seikerei, yaitu upacara penghormatan kepada kaisar Jepang dengan cara membungkuk kearah matahari terbit. Pada bulan Februari 1944 terjadi perlawanan yang dipimpin oleh Kiai Zainal Mustofa, tetapi pada tanggal 25 Februari 1944 Jepang berhasil menagkap Kiai Zainal Mustofa. Kemudian pada tanggal 25 Oktober 1944 Kiai Zainal Mustofa menghentikan perjuangannya setelah beliau dihukum mati.

     3. Perlawanan di Indramayu
         Masyarakat Indramayu mengalami penderitaan yang disebabkan oleh jepang untuk melaksanakan Romusha. Pada bulan April 1944 terjadi perlawanan di Desa Kaplongan. Kemudian pada tanggal 30 Juli 1944 terjadi perlawanan kembali di Desa Cidempet, kecamatan Loh Bener.

       4. Perlawanan di Blitar (Pemberontakan PETA)
       Perlawanan di Blitar merupakan perlawanan terbesar pada masa pendudukan Jepang. Pada tanggal 14 Februari 1945 terjadi pemberontakan yang dilakukan para tentara PETA (Pembela Tanah Air) yang dipimpin oleh Supriyadi.

7) Berakhirnya Kekuasaan Jepang 
       Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II, pada awal perang, memperoleh berbagai kemenangan pada berbagai pertempuran. Serangan Jepang secara mendadak kemudian mampu meluluhlantakan Pearl Harbour yang merupakan pangkalan perang Amerika Serikat. Akan tetapi kemenangan Jepang tidak berlangsung lama.
          Pada akhir tahun 1944, kepulauan saipan jatuh ke tangan Amerika Serikat. Terdesaknya pasukan Jepang diberbagai front menjadi berita menggembirakan bagi bangsa Indonesia. Harapan bangsa Indonesia agar terjadi perubahan sikap terhadap penguasa Jepang ternyata terwujud. 
          Salah satu pertempuran yang membawa dampak negative bagi Jepang adalah Pertempuran Laut Karang atau Laut Koral(1942). Pada pertempuran ini Jepang mengalami kerugian dengan rusaknya berbagai kapal induk. Kekalahan Jepang pada pertempuran selanjutnya dikarenakan Amerika Serikat mampu mengetahu strategi yang akan dipakai oleh Jepang melalui penyadapan.
          Kekalahan Jepang juga di pengaruhi oleh berbagai perlawanan, antara lain perlawanan di Aceh yang dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil, Perlawanan rakyat Tasikmalaya dipimpin oleh KH. Zainal Mustofa, dan Perlawanan PETA di Blitar yang dipimpin oleh Supriyadi.
          Pada tanggal 17 Jui 1944, Jenderal Nideki Tojo diganti oleh Jenderal Koniaki Koiso. Pada tanggal 7 september 1994 jenderal koiso memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia dikemudian hari. Pada 1 Maret 1945, panglima Jepang letnan jenderal kumakici harada mengumumkan pembentukan badan penyelidikan usaha-usaha persiapan kemerdekan Indonesia (BPUPKI). 
          Pada tanggal 6 Agustus 1945 kota Hirosima dibom atom oleh sekutu dan pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan dan dibentuklah PPKI (Panitia persiapan kemerdekana Indonesia). Pada tanggal 2 Agustus 1945 PPKI yang dipimpin oleh ir. Soekarno beserta Moh. Hatta dan Dr. Rajiman Widyadiningrat berangkat ke dalat, vietnam untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kemerdekaan Indonesia.
          Pada tanggal 6 Agustus 1945 Amerika Serikat membom atom Hiroshima dan pada tanggal 9 Agustus 1945 membom atom Nagasaki. Pemilihan kedua kota itu dikarenakan kedua kota tersebut merupakan pusat industri di Jepang.
          Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu dan berakhirnya juga masa pendudukan Jepang di Indonesia.
          Pada tanggal 17 Agustus 1945, Bung Karno di damping oleh Hatta membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Jepang di Indonesia, dan Indonesia muncul menjadi satu negara yang merdeka.
      



Senin, 20 Januari 2020

ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL

1) Budi Utomo

*Tokoh

  • Dr. Sutomo
  • Dr. Wahidin Sudirohusodo
  • Goenawan Mangoenkoesoemo

*Lokasi
- Yogyakarta (STOVIA)

*Waktu
- 20 Mei 1908

*Tujuan Organisasi

- Meningkatkan martabat rakyat dan bangsa. Peningkatan ini akan dilaksanakan dengan cara mendirikan Dana Siswa(studiefonds) yaitu suatu lembaga untuk membiayai pemuda yang cerdas namun tidak bisa melanjutkan studinya.

*Sifat Organisasi
Kooperatif, berfokus mengembangkan teknik dan industri.

*Penyebab Berakhirnya Organisasi
- Disebabkan oleh adanya perbedaan orientasi antara golongan tua dan golongan muda. Budi Utomo juga lebih didominasi oleh golongan tua (golongan priyayi) dan tekanan dari pemerintah belanda.


2) Sarekat Islam

                                   

*Tokoh
  • Samanhudi
  • Abdul Muis
  • Semaoen


*Lokasi

- Surakarta

*Waktu

- 16 Oktober 1905

*Tujuan Organisasi

  1. Mengembangkan jiwa dagang
  2. Membantu anggota-anggota yang mengalami kesulitan dalam bidang usaha
  3. Memajukan pengajaran dan semua usaha yang mempercepat naiknya derajat rakyat
  4. Memperbaiki semua pendapat yang keliru mengenai agama islam
  5. Hidup menurut perintah agama islam
*Sifat Organisasi
- Kooperatif, berfokus pada bidang perdagangan yang anggotanya para pedagang islam.

*Penyebab Berakhirnya Organisasi
- Berakhirnya SI disebabkan karena pemberontakan rakyat Garut yang dipimpin oleh Sarekat Islam menyebabkan pemerintah kolonial bersikap keras dan menyebabkan Tjokro ditangkap.


3) Indische Partij


*Tokoh
  • Ki Hajar Dewantara





















  • Cipto Mangunkusumo
  • Douwes Dekker


*Lokasi

- Bandung, Hindia Belanda

*Waktu

- 25 Desember 1912

*Tujuan Organisasi

  1. Untuk membangun rasa patriotisme semua bangsa Indonesia kepada tanah air yang telah memberi lapangan hidup kepada mereka.
  2. Menganjurkan kerjasama atas dasar persamaan ketatanegaran
  3. Memajukan tanah air Indonesia
  4. Mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka
*Sifat Organisasi
- Non-Kooperatif, berfokus pada perjuangan melalui pemikiran seperti kritikan melalui media massa.

*Penyebab Mundurnya Organisasi
- Karena para tokoh 3 serangkai telah diasingkan ke suriname, amerika selatan.


4) Muhammadiyah dan NU























   


*Tokoh

  • KH. Ahmad Dahlan (Muhammadiyah) dan KH. Hasyim Asy'ari (Nadhatul Ulama)

*Lokasi
- Yogyakarta (Muhammadiyah)
- Surabaya (Nadhatul Ulama)

*Waktu
- 18 November 1912 (Muhammadiyah)
- 31 Januari 1926 (Nadhatul Ulama)

*Tujuan Organisasi
- Mengembalikan seluruh penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah. Penyimpangan ini sering menyebabkan ajaran Islam bercampur-baur dengan kebiasaan di daerah tertentu dengan alasan adaptasi. (Muhammadiyah)
- Menegakkan ajaran islam menurut paham Ahlissunnah waljama'ah di tengah-tengah kehidupan masyarakat, di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Nadhatul Ulama)

*Sifat Organisasi
- Non-Kooperatif, berfokus pada pendidikan dan pengajaran budaya islam.

*Penyebab Berakhirnya Organisasi
Organisasi Muhammadiyah dan NU belum memiliki akhir karena sampai saat ini organisasi tersebut masih berjalan.


5) Perhimpunan Indonesia
    
                                               

*Tokoh 

                             

*Lokasi
- Belanda

*Waktu
- Pada tahun 1908

*Tujuan Organisasi
- Memajukan kepentingan-kepentingan bersama orang-orang pribumi dan non pribumi bukan Eropa di negeri Belanda. Mulanya hanya organisasi sosial. Kemudian berubah menjadi organisasi politik, yang mengusahakan suatu pemerintahan untuk Indonesia, yang bertanggung jawab hanya kepada rakyat Indonesia.


*Sifat Organisasi
- Non-Kooperatif

*Penyebab Berakhirnya Organisasi
- Karena ada pelopor dari gerakan pemuda indonesia yaitu boedi utomo.


6) Partai Nasional Indonesia (PNI)

                                                              

*Tokoh
  • Ir. Soekarno
  • Sundoro
  • Tjiptomangunkusumo

*Lokasi
- Bandung

*Waktu
- 4 Juli 1927

*Tujuan Organisasi
- Meraih kemerdekaan indonesia dengan asas "Percaya pada diri sendiri", yaitu asas yang memperbaiki keadaan politik, ekonomi, sosial, serta budaya yang sudah dirusak oleh penjajah kolonial dengan kekuatan bangsa indonesia.

*Sifat Organisasi
- Non-Kooperatif

*Penyebab Berakhirnya Organisasi
- Ditangkapnya Soekarno, Maskin, Gatot Mangkupraja, dan Supriadinata. Mereka diadili di pengadilan kolonial. di dalam pengadilan tersebut soekarno menyampaikan pembelaaannya yang diberi judul "Indonesia Menggugat"


7) Partai Indonesia (PARTINDO)


*Tokoh
  • Sartono

*Lokasi
- Jakarta

*Waktu
- 30 April 1931

*Tujuan Organisasi

- Mencapai Indonesia merdeka dengan menjalankan politik non-kooperasi terhadap pemerintahan Belanda. Tindakan Sartono ini mendapat reaksi keras dari anggota PNI-Lama, di antaranya Hatta dan Sutan Sjahrir, serta golongan yang tidak menyetujui dengan pembubaran ini.

*Sifat Organisasi

- Non-Kooperatif

*Penyebab Mundurnya Organisasi

Dibubarkan sartono pada tahun 1939 tanpa dukungan dari para anggotanya, namun ada alasan Sartono membubarkan partindo, salah satunya yaitu PPKI melarang partindo mengadakan rapat yang kemudian meynyebabkan partindo keluar dari PPKI. 


8) Partai Nasional Indonesia (PNI) Baru



                      
*Tokoh



*Lokasi

- Yogyakarta

*Waktu

- 25-27 Desember 1931

*Tujuan Organisasi

- Mengembangkan suatu pandangan dunia yang khas dan suatu cara yang unik dalam membahas masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh pergerakan kebangsaan.

*Sifat Organisasi

- Non-Kooperatif

*Penyebab Mundurnya Organisasi

pemerintah kolonial menganggap PNI-Baru sebagai ancaman keamanan dalam negeri  organisasi ini bersifat radikal.


9) Garda Pancasila Indonesia (GAPI)



*Tokoh
  • Mohammad Husni Thamrin
  • Mas Mansur
  • Sam Ratulangi

*Lokasi
- Jakarta

*Waktu
- 21 Mei 1939

*Tujuan Organisasi
- Membentuk sebuah badan persatuan yang akan mempelajari dan memperjuangkan kepentingan rakyat.

*Sifat Organisasi
- Kooperatif

*Penyebab Mundurnya Organisasi
- Karena GAPI memiliki hal-hal negatif bagi bangsa Indonesia.


10) Taman Siswa


*Tokoh
  • Ki Hajar Dewantara


*Lokasi
- Yogyakarta

*Waktu
- 3 Juli 1922

*Tujuan Organisasi
- Memberikan pendidikan pada rakyat Indonesia sehingga mampu melahirkan kaum terpelajar yang berguna untuk mewujudkan masyarakat yang tertib dan damai yang dilakukan dengan menciptakan keadilan sosial sebagai wujud berlakunya kedaulatan kemanusiaan yang menghilangkan segala rintangan seperti bentuk penjajahan oleh manusia terhadap sesamanya sehingga tercipta kemerdekaan yang sama rasa dan sama rata. 

*Sifat Organisasi
- Kooperatif

*Penyebab Mundurnya Organisasi
- Para pemimpin cabang taman siswa ditangkap dan dituduh berbau komunis.


11) Kongres Pemuda


*Tokoh




# Kongres Pemuda I
*Lokasi
- Batavia (Jakarta)

*Waktu
- 30 April - 2 Mei 1926

*Tujuan Organisasi
- Menumbuhkan semangat kerja sama antar organisasi-organisasi pemuda yang ada di tanah air.

# Kongres Pemuda II
*Lokasi
- Hari pertama di gedung Katholikee jongelingen Bond (Gedung Pemuda Katolik). Hari kedua di gedung Oost Java (sekarang di Medan Merdeka Utara Nomor 14).

*Waktu
- 27-28 Oktober 1928

*Tujuan Organisasi
  1. Melatih para pemuda hidup berorganisasi
  2. Untuk mempercepat proses meraih kemerdekaan
  3. Membentuk wadah kegiatan para pemuda Indonesia
  4. Mempersatukan seluruh rakyat Indonesia

12) Partai Komunis Indonesia (PKI)

                          

*Tokoh
  • Henk Sneevliet

*Lokasi
- Semarang

*Waktu
- 23 Mei 1929

*Tujuan Orgnisasi
- Menggeser dasar negara Indonesia, Pancasila, dengan komunisme. Tujuannya ini dengan cara membangkitkan perasaan revolusioner rakyat Indonesia dari kalangan buruh dan petani yang tertindas oleh kaum borjuis.

*Penyebab Mundurnya Organisasi
Alasan pembubaran PKI berdasarkan isi Keputusan Presiden Nomor 1/3/1966 yang kemudian dikukuhkan dengan Ketetapan MPRS/XXV/MPRS/1966 adalah sebagai berikut:
1. Bahwa pada waktu akhir-akhir ini makin terasa kembali aksi-aksi gelap dilakuka oleh sisa-sisa kekuatan kontra-revolusi “Gerakan 30 September”/Partai Komunis Indonesia;
2. Bahwa aksi-aksi gelap itu berupa penyebaran fitnah, hasutan, desas-desus, adu domba, dan usaha peyusunan kekuatan bersenjata yang mengakibatkan tergangguya kembali keamanan rakyat dan ketertiban;
3. Bahwa aksi-aksi gelap tersebut nyata-nyata membahayakan jalannya revolusi dewasa ini, khususnya penanggulangan kesulita ekonomi dan pengganyangan proyek Nekolim “Malaysia”;
4. Bahwa demi tetap terkonsolidasinya persatuan dan kesatuan segenap kekuatan progresif-revolusioner rakyat Indonesia yang anti feodalisme, anti kapitalisme, anti Nekolim dan menuju terwujudnya masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila, masyarakat sosialisme Indonesia, perlu mengambil tindakan cepat, tepat, dan tegas terhadap Partai Komunis Indonesia.














                               

ORDE BARU