* Tokoh
- Sutan Syahrir
- Lord Killearn
* Lokasi
- Linggarjati, Jawa Barat
* Waktu
- 11 - 13 November 1946
* Latar Belakang
Perundingan Linggarjati adalah perundingan
antara Indonesia dan Belanda untuk membahas soal status kemerdekaan Indonesia.
Namun pada akhirnya justru pihak Belanda mengkhianati isi perjanjian tersebut. Masuknya AFNEI yang diboncengi NICA ke Indonesia karena Jepang menetapkan 'status quo' di Indonesia menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia dengan Belanda, seperti contohnya peristiwa 10 November, selain itu pemerintah Inggris menjadi penanggung jawab untuk menyelesaikan konflik politik dan militer di Asia. Oleh sebab itu, Sir Archibald Clark Kerr, Diplomat Inggris, mengundang Indonesia dan Belanda untuk berunding di Hooge Veluwe, tetapi perundingan tersebut gagal karena Indonesia meminta Belanda mengakui kedaulatannya atas Jawa, Sumatera dan Pulau Madura, tetapi Belanda hanya mau mengakui Indonesia atas Jawa dan Madura saja.
* Isi Perundingan
1.Belanda mengakui secara de facto wilayah Indonesia yang meliputi Jawa, Sumatera dan Madura. Belanda harus meninggalkan wilayah tersebut paling lambat 1 januari 1949.
2.Belanda dan Indonesia sepakat membentuk RIS.
3.Belanda dan Indonesia sepakat membentuk Uni Indonesia-Belanda dengan ratu belanda berkedudukan sebagai kepala uni.
2) Perundingan Renville
* Tokoh
- Frank Graham
* Lokasi
- Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta
* Waktu
- 8 Desember 1947
* Latar Belakang
Pada tanggal 1 Agustus 1947, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengeluarkan resolusi gencatan senjata antara Belanda dan Indonesia. Gubernur Jendral Van Mook dari Belanda memerintahkan gencatan senjata pada tanggal 5 Agustus. Pada 25 Agustus, Dewan Keamanan mengeluarkan resolusi yang diusulkan Amerika Serikat bahwa Dewan Keamanan akan menyelesaikan konflik Indonesia-Belanda secara damai dengan membentuk Komisi Tiga Negara yang terdiri dari Belgia yang dipilih oleh Belanda, Australia yang dipilih oleh Indonesia, dan Amerika Serikat yang disetujui kedua belah pihak.
Pada 29 Agustus 1947, Belanda memproklamirkan garis Van Mook yang membatasi wilayah Indonesia dan Belanda. Republik Indonesia menjadi tinggal sepertiga Pulau Jawa dan kebanyakan pulau di Sumatra, tetapi Indonesia tidak mendapatwilayah utama penghasil makanan. Blokade oleh Belanda juga mencegah masuknya persenjataan, makanan dan pakaian menuju ke wilayah Indonesia.
* Isi Perundingan
1. wilayah Indonesia diakui berdasarkan garis demarkasi (garis Van Mook), yaitu garis khayal yang dibuat oleh Van Mook sebagai batas wilayah kekuasaan Indonesia dan kekuasaan Belanda berdasarkan Agresi Militer Belanda I;
2. Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia sampai diserahkan pada Republik Indonesia Serikat yang segera dibentuk;
3. Republik Indonesia Serikat memiliki kedudukan yang sejajar dengan negara Belanda dalam Uni Indonesia-Belanda;
4. Republik Indonesia menjadi bagian dari Negara Republik Indonesia Serikat;
5. Sebelum Republik Indonesia Serikat terbentuk, Belanda dapat menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada pemerintahan federal sementara;
6. Pasukan Republik Indonesia yang berada di daerah kantong harus ditarik ke daerah Republik Indonesia. Daerah kantong merupakan daerah yang berada di belakang Garis Van Mook suatu garis yang menghubungkan dua daerah terdepan yang diduduki Belanda.
2. Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia sampai diserahkan pada Republik Indonesia Serikat yang segera dibentuk;
3. Republik Indonesia Serikat memiliki kedudukan yang sejajar dengan negara Belanda dalam Uni Indonesia-Belanda;
4. Republik Indonesia menjadi bagian dari Negara Republik Indonesia Serikat;
5. Sebelum Republik Indonesia Serikat terbentuk, Belanda dapat menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada pemerintahan federal sementara;
6. Pasukan Republik Indonesia yang berada di daerah kantong harus ditarik ke daerah Republik Indonesia. Daerah kantong merupakan daerah yang berada di belakang Garis Van Mook suatu garis yang menghubungkan dua daerah terdepan yang diduduki Belanda.
3) Komisi Tiga Negara
* Tokoh
* Lokasi
- Australia, Amerika, Belgia
* Waktu
- 8 Desember 1947
* Latar Belakang
Latar belakang dari pembentukan KTN ini bermula ketika pada tanggal 20 Juli 1947, Van Mook menyatakan bahwa, ia merasa tidak terikat lagi dengan persetujuan Linggarjati dan perjanjian gencatan senjata.Seperti yang diketahui bahwa pada tanggal 21 Juli 1947 tentara Belanda melancarkan Agresi Militer pertamanya terhadap pemerintah bangsa Indonesia.KTN bertugas untuk mengawasi secara langsung penghentian aksi tembak-menembak sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.Didalam permasalahan militer KTN dapat mengambil inisiatif untuk menyelesaikannya, sedangkan didalam masalah politik KTN hanya dapat memberikan saran atau usul karena tidak mempunyai hak untuk menentukan keputusan politik yang akan diambil oleh bangsa Indonesia.Kemudian pihak Belanda membuat batas-batas wilayah dengan memasang patok-patok pada wilayah status quo. Kesulitan yang dihadapi oleh Komisi Tiga Negara adalah melewati garis Van Mook, karena Belanda sangat mempertahankan garis tersebut.Garis Van Mook merupakan suatu garis yang berguna untuk menghubungkan pucuk-pucuk pasukan Belanda yang maju setelah perintah Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan aksi tembak-menembak.
* Isi Perundingan
1. Belanda hanya mengakui Jawa tengah, Yogyakarta, dan Sumatera sebagai bagian wilayah Republik Indonesia
2. Disetujuinya sebuah garis demarkasi yang memisahkan wilayah Indonesia dan daerah pendudukan Belanda
3. TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah kantongnya di wilayah pendudukan di Jawa Barat dan Jawa Timur Indonesia di Yogyakarta.
2. Disetujuinya sebuah garis demarkasi yang memisahkan wilayah Indonesia dan daerah pendudukan Belanda
3. TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah kantongnya di wilayah pendudukan di Jawa Barat dan Jawa Timur Indonesia di Yogyakarta.
4) Perundingan Roam Royen
* Tokoh
* Lokasi
- Hotel Den Indes, Jakarta
* Waktu
- 17 April 1949
* Latar Belakang
Kesepakatan ini dimotivasi oleh serangan pasukan TNI terhadap Yogyakarta yang memperoleh kembali kekuasaan, keruntuhan pemerintah Yogyakarta sebagai hasil dari agresi militer Belanda II.Serangan Indonesia membuat komunitas internasional menyoroti dalam hal ini, dan PBB meminta Belanda sebagai membuat perjanjian dengan wilayah Indonesia. Karena dalam sebuah tekanan ini, Belanda akhirnya setuju untuk membuat kesepakatan terhadap Indonesia. Sementara Indonesia merasa sangat dekat dengan kemerdekaan kedaulatan absolut, selain mendapatkan kembali kekuatan ofensif Indonesia, bermanfaat juga untuk menunjukkan kepada dunia bahwa negara Indonesia masih ingin hidup dan menginginkan adanya sebuah kedaulatan absolut.
* Isi Perundingan
1. Angkatan bersenjata Indonesia akan menghentikan semua aktivitas gerilyanya dan akan membebaskan tahanan politik
2. Pemerintah Republik Indonesia akan menghadiri KMB (Konfrensi Meja Bundar) antara Belanda dan Indonesia setelah Pemerintahan Indonesia kembali ke Yogyakarta
3. Pemerintah Republik Indonesia akan dikembalikan ke Yogyakarta
4. Angkatan bersenjata Belanda juga akan menghentikan seluruh operasi militer dan membebaskan semua tawanan perang yang ada.
5. Kedaulatan Republik Indonesia akan diserahkan secara utuh tanpa syarat kepada bangsa Indonesia sesuai perjanjian Renville 1948
6. Belanda dan Indonesia akan segera mendirikan sebuah persekutuan Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan dasar sukarela dan persamaan hak
7. Hindia Belanda akan menyerahkan semua hak, kekuasaan, dan kewajiban kepada bangsa Indonesia secara utuh.
2. Pemerintah Republik Indonesia akan menghadiri KMB (Konfrensi Meja Bundar) antara Belanda dan Indonesia setelah Pemerintahan Indonesia kembali ke Yogyakarta
3. Pemerintah Republik Indonesia akan dikembalikan ke Yogyakarta
4. Angkatan bersenjata Belanda juga akan menghentikan seluruh operasi militer dan membebaskan semua tawanan perang yang ada.
5. Kedaulatan Republik Indonesia akan diserahkan secara utuh tanpa syarat kepada bangsa Indonesia sesuai perjanjian Renville 1948
6. Belanda dan Indonesia akan segera mendirikan sebuah persekutuan Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan dasar sukarela dan persamaan hak
7. Hindia Belanda akan menyerahkan semua hak, kekuasaan, dan kewajiban kepada bangsa Indonesia secara utuh.
5) Konferensi Inter-Indonesia
* Tokoh
* Lokasi
- Jakarta dan Yogyakarta
* Waktu
- 19 - 22 Juli 1949
* Latar Belakang
Latar belakang dilakukannya suatu Konferensi Inter Indonesia ini bermula ketika hasil Perjanjian Roem Royen yang menyatakan bahwa Indonesia ikut serta dalam KMB (Konferensi Meja Bundar).Oleh alasannya itu, RI harus mempersiapkan diri dengan mengadakan suatu konferensi antar Indonesia yang dilakukan antara pihak Indonesia dan Negara Boneka Bentukan Belanda.Sebab lainnya ialah suatu perubahan perilaku negara-negara cuilan BFO sehabis adanya serangan kedua Belanda yang kita kenal juga dengan nama Agresi Militer Belanda 2.Karena simpati, negara-negara BFO ini lalu membebaskan beberapa pemimpin-pemimpin Indonesia. BFO juga turut andil dalam pelaksanaan Konferensi Inter Indonesia yang berlangsung di kota Yogyakarta.
* Isi Perundingan
1. Pembentukan Negara Indonesia Serikat disetujui dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS) yang berdasarkan demokrasi dan federalisme (serikat).
2. Republik Indonesia Serikat (RIS) akan diketuai oleh seorang Presiden dan dibantu oleh menteri-menteri yang memiliki tanggung jawab penuh terhadap Presiden.
3. Republik Indonesia Serikat (RIS) akan mendapatkan penyerahan kedaulatan dari Republik Indonesia maupun dari kerajaan Belanda.
4. RIS diperkuat oleh angkatan perang nasional, dimana Presiden RIS sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Perang RIS tersebut .
5. Pembentukan angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (RIS) didasari oleh martabat bangsa Indonesia sendiri. Angkatan Perang RIS merupakan gabungan dari TNI, KNIL serta kesatuan-kesatuan Belanda lainnya.
2. Republik Indonesia Serikat (RIS) akan diketuai oleh seorang Presiden dan dibantu oleh menteri-menteri yang memiliki tanggung jawab penuh terhadap Presiden.
3. Republik Indonesia Serikat (RIS) akan mendapatkan penyerahan kedaulatan dari Republik Indonesia maupun dari kerajaan Belanda.
4. RIS diperkuat oleh angkatan perang nasional, dimana Presiden RIS sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Perang RIS tersebut .
5. Pembentukan angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (RIS) didasari oleh martabat bangsa Indonesia sendiri. Angkatan Perang RIS merupakan gabungan dari TNI, KNIL serta kesatuan-kesatuan Belanda lainnya.
6) Konferensi Meja Bundar
* Tokoh
* Lokasi
- Den Haag, Belanda
* Waktu
- 23 Agustus - 2 November 1949
* Latar Belakang
Kegagalan Belanda untuk meredam kemerdekaan Indonesia dengan jalan kekerasan karena adanya kecaman dari dunia internasional.Belanda dan Indonesia kemudian mengadakan beberapa pertemuan untuk melakukan penyelsaian secara diplomasi. Sebelumnya telah terjadi beberapa perundingan antara pihak Belanda dan Indonesia lewat perjanjian Linggarjati dan perjanjian renville.Pada 28 Januari 1949, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan resolusi yang mengecam serangan militer Belanda terhadap tentara Indonesia. Dewan Keamanan PBB juga menyerukan diadakannya perundingan untuk menemukan penyelesaian damai antara dua pihak.Usai dilaksanakannya perjanjian roem royen pada tanggal 6 Juli, rencananya akan diadakan lagi konferensi yang akan diikuti oleh para tokoh yang masih diasingkan di Bangka. Sebelumnya diadakan terlebih dahulu Konferensi Inter-Indonesia di Yogyakarta antara tanggal 31 Juli sampai 2 Agustus 1949.Konferensi Inter-Indonesia dihadiri semua otoritas bagian dari Republik Indonesia Serikat yang akan dibentuk. Para partisipan setuju mengenai prinsip dan kerangka dasar untuk konstitusinya. Pada tanggal 11 Agustus 1949, dibentuk perwakilan Republik Indonesia untuk menghadiri Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda.
* Isi Perundingan
- Indonesia menjadi negara federal dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS).
- Hutang bekas pemerintah Hindia Belanda ditanggung oleh RIS.
- RIS dan kerajaan Belanda bergabung yang merupakan Uni Indonesia-Belanda di bawah Ratu Belanda sebagai Kepala Uni.
- Pengakuan kedaulatan dilaksanakan akhir tahun 1949.
- Penyerahan Irian Barat dilaksanakan satu tahun setelah KMB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar